Jumat, 09 Agustus 2013

Sepiring Nasi Seharga 700 Juta (Kisah Inspirasi)


Www.yasirnoman.blogspot.com

Seorang anak muda miskin yang menuntut ilmu jauh dari orang tuanya tinggal dikos-kosan kecil berukuran 2x2 meter. Suatu hari anak itu kelaparan dan tidak memiliki uang lagi. Dia nekad mengetuk pintu rumah ibu kosnya untuk meminta makanan. Namun keberaniannya lenyap saat pintu dibuka oleh seorang gadis muda. Gadis itu adalah anak bungsunya Ibu kos.

"Bolehkah saya meminta segelas air?" pinta anak lelaki itu. Dia urung meminta makanan.

Tapi sang gadis tahu bahwa anak ini pasti lapar. Maka, ia mempersilahkan anak itu masuk dan dengan penuh keikhlasan menyuruh anak itu makan.

"Berapa harga sepiring nasi ini?" tanya anak lelaki itu.

"Ibu mengajarkan kepada saya untuk jangan meminta bayaran atas perbuatan baik kami," jawab si gadis.

“Aku berterima kasih dari hati yang paling dalam," balas anak lelaki itu setelah menghabiskan sepiring nasi tersebut.

Belasan tahun berlalu. Gadis itu tumbuh menjadi wanita dewasa. Suatu hari dia di-diagnosa mempunyai penyakit kronis. Dokter di kota kecilnya angkat tangan karena tak sanggup untuk menangani.

Gadis malang itu pun dibawa ke kota besar di mana terdapat dokter spesialis. Dokter terkenal di rumah sakit itu dipanggil untuk memeriksanya. Saat mendengar nama kota asal wanita itu terbersit pancaran aneh di mata sang dokter. Bergegas ia turun dari kantornya menuju kamar wanita tersebut. Seketika dia mengenali wanita itu.

Setelah melalui perjuangan panjang akhirnya wanita itu berhasil disembuhkan. Menjelang kepulangannya, wanita itu pun menerima amplop berisi tagihan rumah sakit. Wajahnya pucat ketakutan karena dia yakin tidak akan mampu membayar uang sebesar 700 juta itu. Meski dicicil seumur hidup sekalipun.

Tangannya gemetar ia membuka amplop itu. Di pojok atas tagihan itu dia menemukan sebuah catatan:
“TELAH DIBAYAR LUNAS DENGAN SEPIRING NASI.” ditandatangani oleh anak lelaki miskin yang pernah dia tolongnya waktu itu.

Jangan ragu berbuat baik dan jangan mengharap balasan. Pada akhirnya buah kebaikan akan selalu mengikuti kita. Tuhan akan membalas sekecil apapun kebaikan itu.
Salam Penulis
Rahman Yasir

0 komentar: