Selasa, 30 Juli 2013

Kisah inspiratif I Cinta Si Miskin & Wanita Sombong

Kisah cinta itu banyak sekali didunia ini. Kita tidak bisa menyelami semuanya untuk mengetahui makna cinta yang sebenarnya.

Kita tidak pernah bisa tahu bagaimana masa depan akan merubah seseorang. Setiap hidup ada garis takdir yang terus berjalan, seiring nafas kita bekerja. Setiap manusia tidak hidup dari sesuatu yang tidak bertujuan. Kisah renungan yang sangat bagus ini bisa sahabat blog www.yasirnoman.blogspot.com baca untuk menambah motivasi sobat-sobat semua.

Seorang pemuda miskin sedang tergila-gila pada seorang wanita cantik nan jelita namun sombong, pemuda itupun tak tau kenapa dia begitu cinta dengan gadis sombong itu. Mestinya dia tak begitu, tak seharusnya dia mencintai wanita cantik dan juga anak orang kaya itu. Sebut saja Dwi namanaya, Dwi termasuk kembang  di sekolahannya, sedangkan pemuda itu sebut saja Budi, dia anak seorang janda miskin yang
bekerja sebagai petani. Budi merantau ke Kota kecil dan harus membiayai sendiri sekolahnya dengan cara membantu ibu kantin berjualan di sekolahnya, tak pasti berapa uang yang Budi dapatkan dari hasil membantu ibu kantin yang jelas dia bisa makan siang gratis disana, kalau ada sisa yang tak terjual Budi sering membawa pulang sisa-sisa itu tuk makan malamnya dikos-kosan. Ya, seperti itulah gambaran kehidupan yang harus Budi jalani. Mau tak mau harus dia nikmati.

Soal asmara Budi mempunyai selera yang tinggi, dia begitu mencintai Dwi yang  sebenarnya tak seharunya Budi cintai. Selain karena status sosialnya beda, Dwi juga terlalu cantik untuk Budi yang wajahnya pas-pasan. Budi tak punya kebernanian tuk mengungkapkan rasa cintanya itu oleh karena itu perasaan cintanya dia ungkapkan melalui puisi-puisi dan cerpen yang sering dia kirim ke tim redaksi  majalah dinding sekolahnya. Ternyata banyak anak-anak yang menyukai puisi-puisinya ada yang di copy paste, ada yang dijadikan stataus facebook dan sebagainya karena komposisi kata-katanya sangat menyentuh hati, tapi tak ada yang tau itu puisi dan cerpen milik siapa karena Budi tidak pernah mencantumkan namanya di puisi-puisi dan cerpen itu.

Budi mulai mengagumi Dwi semenjak Masa Orientasi Sekolah, waktu itu mereka satu gugus. Rasa itu sudah mulai tumbuh, Budi sudah berusaha menepis rasa itu namun sia-sia. Budi tak bisa membohongi hatinya, sampailah pada waktu akhir-akhir masa SMA tepatnya selesai ujian akhir sekolah. Budi berkesempatan tuk berbicara langsung dengan Dwi berkat usaha sahabat karib Budi yang begitu mengerti perasaan Budi.
Di kantin tempanya bekerja mereka duduk  paling pojok, sedangkan si sahabat dan ibu kantin ikut mengintip dari kejauhan.
Dwi yang agak heran memulai memecah keheningan, “ehem, ada apa ya? Kok mau ketemu sama saya?” ucap Dwi dengan jutek.
Dengan berat Budi memberanikan diri ., “Wi, maaf ya sebelumnya ganggu waktu kamu”.
“O yaa, ganggu banget, udah ah cpetan ngomong intinya aja gak usah panjang lebar” Jawab Dwi.
“Wi, aku suka sama kamu, dari masa MOS dulu aku sudah menyimpan rasa cinta ini, namun aku pendam, sekarang aku tak mampu lagi memendam rasa ini. Aku takut ini menjadi penyakit hati.” Ungkap Budi dengan sedikit gugup.
“Whaaaat?,.. kamu suka aku? Wah parah ni orang, eh ngaca duluuu kamu mau mempermalukan aku ya? Atau kamu sedang bermimpi?” kata Dwi.
“Gak Wi, aku gak mimpi, aku benar-benar suka sama kamu. Hati kecil ku yang meminta tuk ungakapkan semua ini.”
“Eh, cewe gila kali ya yang suka sama kamu, mau ditaro dimana muka akuuu? Udah deh, mending kamu kubur dalam-dalam rasa kamu itu, atau kamu cari cewe yang setara aja sama kamu.” Dengan sombongnya Dwi berucap.
Dengan hati yang teriris Budi terdiam lalu “Maaf Wi, sekali lagi maaf atas cintaku ini. Biar aku beri pelajaran pada hati kecil ku ini biar lebih tau diri.”
“Sudah, aku mau pulang. Sopirku sudah jemput, permisi.” Dwi langsung mengambil tas kecilnya lalu bergegas pergi meninggalkan Budi yang terduduk lemas tak berdaya.
 Sahabat dan Ibu kantin menghampiri Budi, mereka seolah-olah merasakan apa yang sedang Budi rasakan.
“Nak, hidupmu belum usai. Ini baru langkah pertama jangan kau menganggap dunia ini hanya seluas lingkungan sekolah. Dunia ini jaauh lebih luas, diluar sana ada orang yang bisa menerimamu siapapun kamu. Bangkitlah.” Suara ibu kantin memecah keheningan.
“Iya Bud, aku tau kamu itu tak selemah ini. Kamu itu jauh lebih kuat dari yang kamu tau, dunia belum berakhir. Anggap ini cambuk agar kamu bisa mengejar cita-cita dan cinta kamu.” Tambah sang sahabat.
Budi mulai tersenyum dan mereka bubar pulang kerumah masing-masing.
Pengumuman kelulusan sudah tiba, siswa wajib mengundang orang tua dan wali masing-masing. Budi mengundang si Emak ke sekolah, dengan pakaian yang lusuh namun bersih mak datang ke sekolah dan duduk di kursi paling belakang dalam aula sekolah itu.
Pengumuman kelulusan telah tiba, Budi mendapatkan penghargaan siswa berprestasi dan sebagai peraih nilai ujian akhir terbesar ke 2, terbesar pertama diarih oleh anak kepala sekolahnya sendiri. Orang tua Budi dipanggil ke depan, dengan bangganya mereka berdiri diatas panggung itu.

Masa-masa SMA sudah benar-benar berakhir, masing-masing sibuk tuk melanjutkan kuliah di universitas-universitas paforit mereka, Budi mulai di dilanda rasa bingung. Tak ada uang tuk melanjutkan kuliah. Mendengar kabar dari teman SMP-nya yang ada di sebuah pulau yang berdekatan dengan negara Singapura, Budi memutuskan tuk mengadu nasib menyusul temannya disana dengan membawa sebongkah harapan agar disana mendapatkan pekerjaan.

Dwi kini kuliah di sebuah universitas swasta yang mahal ngambil jurusan Akuntantsi, wajanya yang cantik sepertinya cocok kalau dia mau menjadi banker. Dwi sibuk dengan sahabat-sahabat barunya  yang rata-rata anak orang kaya, dan kabarnya sudah berpacaran dengan seorang cowo tampan yang sesuai dengan keinginan hatinya. Sahabat Budi ternyata juga kuliah di tempat Dwi juga kuliah, Sahabat  sering berkirim email dengan Budi dan tanpa sengaja mengabarkan bahwa Dwi tlah mendapatkan cowo tampan idamannya. Tentu hati Budi kembali teriris mendengar kabar itu. O ya, dua tahun kemudian Budi akhirnya bisa kuliah juga di Universitas swasta di sebuah pulau tempatnya tinggal meski harus sambil bekerja.

Singkat cerita, 11 tahun kemudian. Disebuah restoran asing yang makananya super mahal, Budi mengajak Emak makan siang.
Tiba-tiba ada seorang permpuan menyapanya ternyata permpuan itu adalah Dwi yang dulu sangat dia cintai.
“Hey, kamu Budi yang dulu itu kan? Ngapain kamu disini? Kamu kerja disini?.” Tanya Dwi dengan bertubu-tubi.
Budi tertunduk diam dengan muka yang memerah.
Lalu Dwi melanjutkan “Aku sudah nikah lho, ini anak aku. Suamiku kerja di perusahan besar, dan gajinya sudah mencapai 30 juta per bulan, dia sangat cerdas.”
Budi berlinang air mata mendengar kata-kata Dwi, Beberapa menit kemudian suami Dwi datang. Sebelum Dwi bisa mengatakan sesuatu,
Suaminya berkata “Pak, saya terkejut melihat Bapak ada disini, kenalkan istri saya Dwi.”
Lalu dia berkata pada istrinya. “kenalkan ini bos ku, bos muda yang dermawan, dia yang memberikan semua fasilitas yang kita punya, termasuk meminjamkan uang untuk kita beli rmuah dan mobil mewah, dia masih lajang lho,  Dia mencintai seorang gadis tapi gadis itu menolaknya. Itu sebabnya dia masih belum menikah”.
“Sial sekali gadis itu. Bukankah sekarang tidak ada lagi orang yang mencintai seperti itu ?”. Lanjut suaminya.

Dwi terkejut seakan tak percaya tertunduk malu tak bernai melihat kedalam mata Budi. Rasa menyesal, rasa bersalah semua bercampur aduk menjadi satu.
Mereka bubar, dan Budi kembali ke meja makannya, disana ada Emak menunggunya. Ternyata emak mendengar percakapannya, lalu emak berkata:
“Nak, itu tadi siapa? Teman sekolahmu ya?” tanya mak.
Budi tertunduk, lalu menjawab “Iya mak, itu teman SMA Budi dulu, wanita itulah yang sering Budi ceritakan sama mak, tapi sayang dia sudah punya suami.”
“Sudahlah nak, lupakan dia. Tuhan tidak izinkan kamu untuk bersamanya”. Nasehat emak

Note: Kadang orang yang kita sakiti dan kita hina jauh akan lebih sukses dari pada yang kita bayangkan. Setelah semua terjadi timbullah sebuah penyesalan dari dirinya.
Kadang orang yang di hina akan memakai hinaannya untuk mengapai sebuah kesuksesan.
Pesan buat kamu hawa, belajarlah untuk menghargai orang yang mencintaimu kalau kamu ikhlas, Tuhan tau yang terbaik untuk kamu. Ini hanya cerita piktif yang terinspirasi dari banyak cerita sahabat dan sebagian pengalaman pribadi penulis.

Thank’s buat yang sudah baca, jagan lupa komentarnya supaya memacu semngat saya untuk menulis cerita-cerita yang lebih bagus lagi. Saya penulis pemula, salam RaYa_.

19 komentar:

Unknown mengatakan...

cerita nya menarik sekali boss

Fakhri Adi mengatakan...

Terbaik ceritanyaa broo

Unknown mengatakan...

Luar biasa cerita smoga menjadi smangat..

Unknown mengatakan...

Luar biasa cerita smoga menjadi smangat..

Unknown mengatakan...

Menyentuhh sekali

Danger46 mengatakan...

Nice Story Fellow

Koichi mengatakan...

Hebaaaat gan..
Saya jadikan cerita ini cambuk utk mengejar cita-cita dan cinta.. ;-)

ajisscks mengatakan...

Mantap ceritanya.....

Indra mengatakan...

Aku tdk tahu, ini cerita atau kisah? Adik-adik semua, yg mau aku sampaikan bener2 memang kisah, lebih tepat kisahku. Aku dulu juga mirip spt itu mencintai gadis anak orang kaya. Tapi kalau kisahku dia juga mencintaiku, hanya saja dia tak kuasa menahan godaan orang kaya, yah boleh rasionalistasnya mengatakan akan tidak jelas kehidupannya nanti jika bersamaku yg miskin ini. Singkat kisahnya, sekarang aku bekerja seperti pekerjaan ayahnya dulu. Saat ini ayahnya tidak bekerja lagi (entahlah ada tragedi apa), dia juga nganggur, diceraikan dan ditinggali 2 anak kecil tanpa penghasilan. Akhirnya sekarang aku yg sering datang ke rumahnya dengan tujuan yg sdh tdk seperti dulu lagi karena aku juga sdh berkeluarga. Aku tidak dendam meski aku ingat akhir berpacaran dia mempersilahkan masuk ke ruang tamu untuk diusir di depan calonnya. Aku masih bersyukur ternyata aku masih mampu berdiri keluar rumahnya dan berjalan meninggalkan pacarku yg sudah 8 tahun aku pacari dari sejak SMP sampai lulus kuliah.

Yatim piatu mengatakan...

Bagus amat cerita lho..

Yatim piatu mengatakan...

Bagus amat cerita lho

Unknown mengatakan...

wih mantap ceritanya ni gan,haru baca ini cerita *apalagi sambil dengar lagu yiruma-kiss the rain*

Rahmantoyotabatam mengatakan...

Dear sobat Blog...
Thank buat commentarnya
semoga kedepannya saya bisa buat cerita yang lebih menarik lagi. jika cerita ini menginsfirasi sikahkan bagikan ke teman2 agar mereka juga terinsfirasi dari kisah2 ini.

thank's

Unknown mengatakan...

Demi cinta bisa membuat orang bangkit. Dari penderitaan yang matang. Sya suka ini 100 jempol

sahabat tekno mengatakan...

bagus sekali ceritanya kang...

Menuju pemasaran modern setelah era digital mengatakan...

Bagus inspiratip

Unknown mengatakan...

.bagus sekali ceritanya...
jujur aku sampai hampir meneteskan air mata..
dalam banget....

Mawar rifai mengatakan...

Aku salut kegigihanya

Mawar rifai mengatakan...

Jangan benci orang mungkin dia mbntu nyelamatin kita