Kisah cinta itu banyak sekali didunia ini. Kita tidak
bisa menyelami semuanya untuk mengetahui makna cinta yang sebenarnya.
Kita tidak pernah bisa tahu bagaimana masa depan akan
merubah seseorang. Setiap hidup ada garis takdir yang terus berjalan, seiring
nafas kita bekerja. Setiap manusia tidak hidup dari sesuatu yang tidak
bertujuan. Kisah renungan yang sangat bagus ini bisa sahabat blog www.yasirnoman.blogspot.com
baca untuk menambah motivasi sobat-sobat semua.
Seorang
pemuda miskin sedang tergila-gila pada seorang wanita cantik nan jelita namun
sombong, pemuda itupun tak tau kenapa dia begitu cinta dengan gadis sombong
itu. Mestinya dia tak begitu, tak seharusnya dia mencintai wanita cantik dan
juga anak orang kaya itu. Sebut saja Dwi namanaya, Dwi termasuk kembang di sekolahannya, sedangkan pemuda itu sebut
saja Budi, dia anak seorang janda miskin yang
bekerja sebagai petani. Budi merantau
ke Kota kecil dan harus membiayai sendiri sekolahnya dengan cara membantu ibu
kantin berjualan di sekolahnya, tak pasti berapa uang yang Budi dapatkan dari
hasil membantu ibu kantin yang jelas dia bisa makan siang gratis disana, kalau
ada sisa yang tak terjual Budi sering membawa pulang sisa-sisa itu tuk makan
malamnya dikos-kosan. Ya, seperti itulah gambaran kehidupan yang harus Budi
jalani. Mau tak mau harus dia nikmati.
Soal
asmara Budi mempunyai selera yang tinggi, dia begitu mencintai Dwi yang sebenarnya tak seharunya Budi cintai. Selain
karena status sosialnya beda, Dwi juga terlalu cantik untuk Budi yang wajahnya
pas-pasan. Budi tak punya kebernanian tuk mengungkapkan rasa cintanya itu oleh
karena itu perasaan cintanya dia ungkapkan melalui puisi-puisi dan cerpen yang
sering dia kirim ke tim redaksi majalah
dinding sekolahnya. Ternyata banyak anak-anak yang menyukai puisi-puisinya ada
yang di copy paste, ada yang dijadikan stataus facebook dan sebagainya karena
komposisi kata-katanya sangat menyentuh hati, tapi tak ada yang tau itu puisi
dan cerpen milik siapa karena Budi tidak pernah mencantumkan namanya di
puisi-puisi dan cerpen itu.
Budi
mulai mengagumi Dwi semenjak Masa Orientasi Sekolah, waktu itu mereka satu
gugus. Rasa itu sudah mulai tumbuh, Budi sudah berusaha menepis rasa itu namun
sia-sia. Budi tak bisa membohongi hatinya, sampailah pada waktu akhir-akhir
masa SMA tepatnya selesai ujian akhir sekolah. Budi berkesempatan tuk berbicara
langsung dengan Dwi berkat usaha sahabat karib Budi yang begitu mengerti
perasaan Budi.
Di
kantin tempanya bekerja mereka duduk
paling pojok, sedangkan si sahabat dan ibu kantin ikut mengintip dari
kejauhan.
Dwi
yang agak heran memulai memecah keheningan, “ehem, ada apa ya? Kok mau ketemu
sama saya?” ucap Dwi dengan jutek.
Dengan
berat Budi memberanikan diri ., “Wi, maaf ya sebelumnya ganggu waktu kamu”.
“O
yaa, ganggu banget, udah ah cpetan ngomong intinya aja gak usah panjang lebar”
Jawab Dwi.
“Wi,
aku suka sama kamu, dari masa MOS dulu aku sudah menyimpan rasa cinta ini,
namun aku pendam, sekarang aku tak mampu lagi memendam rasa ini. Aku takut ini
menjadi penyakit hati.” Ungkap Budi dengan sedikit gugup.
“Whaaaat?,..
kamu suka aku? Wah parah ni orang, eh ngaca duluuu kamu mau mempermalukan aku
ya? Atau kamu sedang bermimpi?” kata Dwi.
“Gak
Wi, aku gak mimpi, aku benar-benar suka sama kamu. Hati kecil ku yang meminta
tuk ungakapkan semua ini.”
“Eh,
cewe gila kali ya yang suka sama kamu, mau ditaro dimana muka akuuu? Udah deh,
mending kamu kubur dalam-dalam rasa kamu itu, atau kamu cari cewe yang setara
aja sama kamu.” Dengan sombongnya Dwi berucap.
Dengan
hati yang teriris Budi terdiam lalu “Maaf Wi, sekali lagi maaf atas cintaku
ini. Biar aku beri pelajaran pada hati kecil ku ini biar lebih tau diri.”
“Sudah,
aku mau pulang. Sopirku sudah jemput, permisi.” Dwi langsung mengambil tas
kecilnya lalu bergegas pergi meninggalkan Budi yang terduduk lemas tak berdaya.
Sahabat
dan Ibu kantin menghampiri Budi, mereka seolah-olah merasakan apa yang sedang
Budi rasakan.
“Nak,
hidupmu belum usai. Ini baru langkah pertama jangan kau menganggap dunia ini
hanya seluas lingkungan sekolah. Dunia ini jaauh lebih luas, diluar sana ada
orang yang bisa menerimamu siapapun kamu. Bangkitlah.” Suara ibu kantin memecah
keheningan.
“Iya
Bud, aku tau kamu itu tak selemah ini. Kamu itu jauh lebih kuat dari yang kamu
tau, dunia belum berakhir. Anggap ini cambuk agar kamu bisa mengejar cita-cita
dan cinta kamu.” Tambah sang sahabat.
Budi
mulai tersenyum dan mereka bubar pulang kerumah masing-masing.
Pengumuman
kelulusan sudah tiba, siswa wajib mengundang orang tua dan wali masing-masing.
Budi mengundang si Emak ke sekolah, dengan pakaian yang lusuh namun bersih mak
datang ke sekolah dan duduk di kursi paling belakang dalam aula sekolah itu.
Pengumuman
kelulusan telah tiba, Budi mendapatkan penghargaan siswa berprestasi dan
sebagai peraih nilai ujian akhir terbesar ke 2, terbesar pertama diarih oleh
anak kepala sekolahnya sendiri. Orang tua Budi dipanggil ke depan, dengan
bangganya mereka berdiri diatas panggung itu.
Masa-masa
SMA sudah benar-benar berakhir, masing-masing sibuk tuk melanjutkan kuliah di
universitas-universitas paforit mereka, Budi mulai di dilanda rasa bingung. Tak
ada uang tuk melanjutkan kuliah. Mendengar kabar dari teman SMP-nya yang ada di
sebuah pulau yang berdekatan dengan negara Singapura, Budi memutuskan tuk
mengadu nasib menyusul temannya disana dengan membawa sebongkah harapan agar
disana mendapatkan pekerjaan.
Dwi
kini kuliah di sebuah universitas swasta yang mahal ngambil jurusan Akuntantsi,
wajanya yang cantik sepertinya cocok kalau dia mau menjadi banker. Dwi sibuk
dengan sahabat-sahabat barunya yang
rata-rata anak orang kaya, dan kabarnya sudah berpacaran dengan seorang cowo
tampan yang sesuai dengan keinginan hatinya. Sahabat Budi ternyata juga kuliah
di tempat Dwi juga kuliah, Sahabat sering
berkirim email dengan Budi dan tanpa sengaja mengabarkan bahwa Dwi tlah
mendapatkan cowo tampan idamannya. Tentu hati Budi kembali teriris mendengar
kabar itu. O ya, dua tahun kemudian Budi akhirnya bisa kuliah juga di
Universitas swasta di sebuah pulau tempatnya tinggal meski harus sambil
bekerja.
Singkat
cerita, 11 tahun kemudian. Disebuah restoran asing yang makananya super mahal,
Budi mengajak Emak makan siang.
Tiba-tiba
ada seorang permpuan menyapanya ternyata permpuan itu adalah Dwi yang dulu
sangat dia cintai.
“Hey,
kamu Budi yang dulu itu kan? Ngapain kamu disini? Kamu kerja disini?.” Tanya
Dwi dengan bertubu-tubi.
Budi
tertunduk diam dengan muka yang memerah.
Lalu
Dwi melanjutkan “Aku sudah nikah lho, ini anak aku. Suamiku kerja di perusahan
besar, dan gajinya sudah mencapai 30 juta per bulan, dia sangat cerdas.”
Budi
berlinang air mata mendengar kata-kata Dwi, Beberapa menit kemudian suami Dwi
datang. Sebelum Dwi bisa mengatakan sesuatu,
Suaminya
berkata “Pak, saya terkejut melihat Bapak ada disini, kenalkan istri saya Dwi.”
Lalu
dia berkata pada istrinya. “kenalkan ini bos ku, bos muda yang dermawan, dia
yang memberikan semua fasilitas yang kita punya, termasuk meminjamkan uang
untuk kita beli rmuah dan mobil mewah, dia masih lajang lho, Dia
mencintai seorang gadis tapi gadis itu menolaknya. Itu sebabnya dia masih belum
menikah”.
“Sial sekali
gadis itu. Bukankah sekarang tidak ada lagi orang yang mencintai seperti itu ?”.
Lanjut suaminya.
Dwi
terkejut seakan tak percaya tertunduk malu tak bernai melihat kedalam mata
Budi. Rasa menyesal, rasa bersalah semua bercampur aduk menjadi satu.
Mereka
bubar, dan Budi kembali ke meja makannya, disana ada Emak menunggunya. Ternyata
emak mendengar percakapannya, lalu emak berkata:
“Nak,
itu tadi siapa? Teman sekolahmu ya?” tanya mak.
Budi
tertunduk, lalu menjawab “Iya mak, itu teman SMA Budi dulu, wanita itulah yang
sering Budi ceritakan sama mak, tapi sayang dia sudah punya suami.”
“Sudahlah
nak, lupakan dia. Tuhan tidak izinkan kamu untuk bersamanya”. Nasehat emak
Note: Kadang orang
yang kita sakiti dan kita hina jauh akan lebih sukses dari pada yang kita
bayangkan. Setelah semua terjadi timbullah sebuah penyesalan dari dirinya.
Kadang orang yang di hina akan memakai hinaannya untuk mengapai sebuah kesuksesan.
Kadang orang yang di hina akan memakai hinaannya untuk mengapai sebuah kesuksesan.
Pesan buat kamu hawa, belajarlah untuk menghargai
orang yang mencintaimu kalau kamu ikhlas, Tuhan tau yang terbaik untuk kamu.
Ini hanya cerita piktif yang terinspirasi dari banyak cerita sahabat dan
sebagian pengalaman pribadi penulis.
Thank’s buat yang sudah baca, jagan lupa komentarnya
supaya memacu semngat saya untuk menulis cerita-cerita yang lebih bagus lagi.
Saya penulis pemula, salam RaYa_.
19 komentar:
cerita nya menarik sekali boss
Terbaik ceritanyaa broo
Luar biasa cerita smoga menjadi smangat..
Luar biasa cerita smoga menjadi smangat..
Menyentuhh sekali
Nice Story Fellow
Hebaaaat gan..
Saya jadikan cerita ini cambuk utk mengejar cita-cita dan cinta.. ;-)
Mantap ceritanya.....
Aku tdk tahu, ini cerita atau kisah? Adik-adik semua, yg mau aku sampaikan bener2 memang kisah, lebih tepat kisahku. Aku dulu juga mirip spt itu mencintai gadis anak orang kaya. Tapi kalau kisahku dia juga mencintaiku, hanya saja dia tak kuasa menahan godaan orang kaya, yah boleh rasionalistasnya mengatakan akan tidak jelas kehidupannya nanti jika bersamaku yg miskin ini. Singkat kisahnya, sekarang aku bekerja seperti pekerjaan ayahnya dulu. Saat ini ayahnya tidak bekerja lagi (entahlah ada tragedi apa), dia juga nganggur, diceraikan dan ditinggali 2 anak kecil tanpa penghasilan. Akhirnya sekarang aku yg sering datang ke rumahnya dengan tujuan yg sdh tdk seperti dulu lagi karena aku juga sdh berkeluarga. Aku tidak dendam meski aku ingat akhir berpacaran dia mempersilahkan masuk ke ruang tamu untuk diusir di depan calonnya. Aku masih bersyukur ternyata aku masih mampu berdiri keluar rumahnya dan berjalan meninggalkan pacarku yg sudah 8 tahun aku pacari dari sejak SMP sampai lulus kuliah.
Bagus amat cerita lho..
Bagus amat cerita lho
wih mantap ceritanya ni gan,haru baca ini cerita *apalagi sambil dengar lagu yiruma-kiss the rain*
Dear sobat Blog...
Thank buat commentarnya
semoga kedepannya saya bisa buat cerita yang lebih menarik lagi. jika cerita ini menginsfirasi sikahkan bagikan ke teman2 agar mereka juga terinsfirasi dari kisah2 ini.
thank's
Demi cinta bisa membuat orang bangkit. Dari penderitaan yang matang. Sya suka ini 100 jempol
bagus sekali ceritanya kang...
Bagus inspiratip
.bagus sekali ceritanya...
jujur aku sampai hampir meneteskan air mata..
dalam banget....
Aku salut kegigihanya
Jangan benci orang mungkin dia mbntu nyelamatin kita
Posting Komentar