Selasa, 20 Agustus 2013

Kisah Ibu dan Anak Yang Memilukan

Seorang Ibu miskin yang ditinggal suaminya sudah sejak beberapa tahun lalu namanya Moei Lie dia punya anak umur 7 tahun bernama Lie Mei. Kemiskinan membuat Lie Mei harus membantu ibunyaberjual kue dipasar, karena miskin Lie Mei tidak pernah bermanja-manja kepada ibunya
Pada suatu musim dingin saat selesai bikin kue, Moei Lie melihat keranjang kuenya sudah rusak dan Moei Lie berpesan pada Lie Mei untuk nunggu dirumah karena ia akan membeli keranjang baru. Saat pulang Moei Lie tidak menemukan Lie Mei dirumah. Moei Lie langsung sangat marah. Putrinya benar-benar tidak tau diri, hidup susah tapi masih juga pergi main-main, padahal tadi sudah dipesan agar menunggu rumah.

Akhirnya
Moei Lie pergi sendiri menjual kue dan sebagai hukuman pintu rumahnya dikunci dari luar agar Lie Mei tidak dapat masuk. Putrinya mesti diberi pelajaran, pikirnya geram.
Sepulang dari jual kue Moei Lie menemukan Lie Mei, gadis kecil itu tergeletak didepan pintu. Moei Lie berlari memeluk Lie Mei yang membeku dan sudah tidak bernyawa. Jeritan Moei Lie memecah kebekuan salju saat itu. Ia menangis meraung-raung, tetapi Lie Mei tetap tidak bergerak. Dengan segera Moei Lie membopong Lie Mei masuk kerumah. Moei Lie mengguncang tubuh beku putri kecilnya sambil meneriakkan nama Lie Mei.

Tiba-tiba sebuah bingkisan kecil jatuh dari tangan Lie Mei. Moei Lie mengambil bungkusan kecil itu dan membuka isinya. Isinya sebuah biskuit kecil yang dibungkus kertas usang dan tulisan kecil yang ada dikertas adalah tulisan Lie Mei yang berantakan tapi masih dapat dibaca, “Mama pasti lupa, ini hari istimewa bagi mama, aku membelikan biskuit kecil ini untuk hadiah, uangku tidak cukup untuk membeli biskuit

Hanya segunung penyesalan yang tertinggal di hati Moei Lie, anak sematawayang yang begitu setia dan menyayanginya kini telah tiada. Meregang nyawa karena kedinginan. Emosi yang tidak diimbangi dengan akal sehat membuat semua jadi berantakan.
Semoga sobat pembaca setia blog www.yasirnoman.blogspot.com dapat memetik hikmah dari cerita yang memilukan ini.

0 komentar: