Hubungan cinta yang membuat
banyak lelaki iri pada Rian karena bisa menaklukan hati Tiara yang merupakan
anak orang kaya di Kota kecil itu, Tiara yang memiliki kulit putih tinggi
semampai berambut lurus panjang membuat banyak lelaki tertarik padanya, namun
cinta Tiara berlabuh dihati Rian yang merupakan adik tingkat di kampus
tempatnya kuliah.
Rian menunda kuliahnya 1 tahun
karena ketiadaan biaya, Rian kuliah dengan biaya sendiri bekerja sebagai tenaga
pengajar kursus bahasa Inggris itu membuat Tiara menyimpan rasa kagum padanya.
Tak jarang Tiara meminta bantuan Rian untuk mengerjakan tugas-tugas bahasa
Inggrisnya. Dari situlah cinta mulai tumbuh, merasa nyaman mereka akhirnya
jadian.
“Aku semakin sayang sama kamu,
Tiara. Aku masih seperti berada dalam mimpi ku beberapa bulan lalu untuk bisa
memiliki hati mu, kini mimpi itu telah menjadi nyata.” Rian tersenyum melihat slide show foto2 Tiara di handphonenya.
Teman-teman Tiara heran dengan hubungan
itu, sedangkan banyak diluar sana lelaki yang jauh lebih baik dari Rian. Tiara
harus kuat menahan hati mendengar celoteh
teman-temannya. Karena Tiara tau sesunggunya
kebahagiaan cinta itu bukan pada ketajiran dan ketampanan tapi terletak pada kenyamanan.
kebahagiaan cinta itu bukan pada ketajiran dan ketampanan tapi terletak pada kenyamanan.
Beberapa bulan kini telah
berlalu, suatu hari Tiara sms Rian
“Bang, minggu depan adek bikin acara ulang
tahun gede-gedean lho di rumah, Abang adalah orang pertama yang adek undang. Awas
ga datang”
“Iya sayang Abang pasti datang”.
Rian meyakinkan Tiara.
Kini hari ulang tahun Tiara telah
tiba, namun Rian tak kunjung datang. Tiara mencoba menghubungi Rian. Namun
handphone Rian tak dapat dihubungi, Tiara mulai kesal, Tiara marah, Tiara jadi bad mood. “Aaaah... kemana sih sialan
itu, janjinya pasti datang, bikin kesel.. bikin malu... huftt..!” sambil
menunggu didepan pintu, kekesalan Tiara mulai memuncak. Tiba- tiba.....
“Toloong..
tolong..!” suara itu memecah lamunan Tiara. Ternyata badut
yang dia sewanya jatuh pingsan karena kepanasan. Suasana menjadi geru, teman-teman Tiara membopong badut
itu ke tempat yang lebih berudara. Tiara jadi panik, dibukanyalah kostum badut
itu agar mendapatkan udara yang lebih banyak. Ternyata badut itu adalah
Rian.... Tiara melongok melihat Rian yang sedang pingsan, begitupun teman-teman
Tiara.
Wajah cantik Tiara berubah
menjadi merah padam, rasa kasihan, marah, malu... semuanya bercampur menjadi
satu. Tiara berlari kekamarnya dan mengurung diri sambil menangis. Entah apa sebenarnya
yang sedang Tiara tangisi. Sedangkan diluar teman-teman Tiara memaki mengejek
dan bahkan ada yang hampir menjatuhkan bogem mentah ke wajah Rian. Rian hanya
terdiam, tertunduk malu dan lari meninggalkan rumah Tiara dan bos penyewa badut-nya itu.
Semenjak kejadian itu, tak ada
lagi kabar tentang Rian. Dikampus pun tak terlihat lagi. Tiara tak mau peduli
lagi tentang Rian yang sudah bikin dia malu di depan teman-temannya, kini Tiara
menjalin hubungan dengan Denny kakak tingkatnya di kampus. Denny adalah anak
pejabat kaya di kota itu. Tajir, tampan dan masih banyak hal lain yang membuat
Tiara tertarik pada Denny.
Hubungan itu berlangsung lama sampai 4 tahunan,
mereka saling mencintai sampai apapun semuanya Tiara serahkan pada Denny demi
rasa cintanya. Hubungan yang begitu akrab dan kelewatan membuat Tiara hamil,
Tiara meminta pertanggungjawaban dari Denny. Namun apa yang Tiara dapatkan?
Denny menolak untuk bertanggung jawab. Membuat hati Tiara hancur
berkeping-keping atas ketidakbertanggungjawaban Denny, mau menuntut pun bukti
tak ada. Toh mereka melakukanya atas
dasar suka sama suka.
Sore itu Tiara duduk termenung
murung wajahnya mendung seperti tak ada setitikpun semangat lagi.
“Hai Tiaraaaa.... Cemberut
baaanget?” sapa Dewi yang memecah lamunan Tiara.
“Tumben kamu datang....?” Tanya
Tiara.
“Gini Ara, aku kesini ingin
menyampaikan sesuatu. Ini ada kotak kecil dari Rian, dia titipkan ini sehari
sebelum dia pergi. Katanya berikan nanti setelah Tiara selesai kuliah.” Dewi menyodorkan
kotak kecil itu.
“Emang isinya apa?”
“Ya mana ku tau lah.. aku gak
pernah buka, Rian juga gak ngasih tau itu isinya apa. Aku pulang dulu ya”. Dewi
langsung pamit pulang.
Tiara kembali ke kamar dengan
langkah yang agak tergesa-gesa. Dibuknya kotak kecil itu. Ada sebuah boneka
kecil, cincin besi biasa yang sudah mulai berkarat, dan sepucuk surat.
Dear
Tiara pujaan hatiku, ucapan maaf adalah hal
pertama yang ingin aku sampaikan. Aku tau, kamu pasti sangat malu dengan
kejadian itu, kamu pasti sangat membenciku. Maafkan aku, bukannya maksud hati
untuk membuatmu malu dan sakit hati. Tadinya aku tidak tau kalau yang menyewa
badut itu adalah kamu dan aku tidak bisa menolak tawaran ‘manggung’ dari bos
ku. Kalau ku tolak hilanglah pekerjaanku, sedangkan aku butuh uang untuk
membiayai kuliah dan membiayai hidupku. Meminta uang ke kampung rasanya tidak
mungkin, terpaksa aku mencari kerja sampingan sebagai badut.
Tadinya kalau aku ‘manggung’ sampai selesai,
uang upahnya ingin aku belikan kamu boneka besar dan cincin emas, tapi sayang
kerja ku tidak sampai selesai. Aku tidak kuat lagi menahan panasnya kostum
badut itu sehingga membuatku pingsan, aku memakainya sejak dari rumah karena
aku takut kamu tau kalau badut itu adalah aku. Tapi akhirnya kamu tau juga. oh
iya, aku hanya mampu belikan kamu boneka kecil dan cincin besi. Itu hanya
simbol cinta dan rasa sayang aku sama kamu, aku tau kamu pasti malu memakai
cincin besi itu. Tolong disimpan, selama boneka kecil dan cincin itu masih ada,
cintaku akan tetap selalu ada untukmu, kamu telah menjadikan aku sedikit lebih
berarti.
Semenjak kejadian itu, aku sering di ganggu
oleh Denny dan teman-temannya sehingga membuat aku tidak nyaman lagi untuk
tinggal di kota ini. dan aku tidak mau kamu di ejek teman-temanmu karena
mempunyai pacar badut.
Ah.. bahagia sekali rasanya hati ini bila bisa
slalu bersamamu. Namun semua itu akan kembali menjadi mimpi-mimpi. Mekipun kamu
membenci semua ini, namun izinkan aku untuk menyimpan cinta in. Tiara pujaan
hatiku.. jadilah wanita pencinta perbedaan, jaga waktu sholatmu. Aku mohon
pamit, aku belum tau pasti kemana aku akan membawa jiwa yang rapuh ini pergi.
Jaga dirimu baik-baik sayang...maafkan aku
atas semua ini, aku syang kamu. Kamu adalah bidadari nayata ku yang selalu
menghiasi mimpi-mimpi ku selama ini.. kamu tetap menjadi yang terindah.. I love
You.
Rian
Air mata Tiara membasahi surat
itu, pilu sekali rasanya hati Tiara saat membaca surat itu, rasa menyesal yang
begitu mendalam teringat kepolosan Rian, yang dulu pernah membuatnya tersenyum,
tertawa, yang dulu selalu ada untuk Tiara, yang dulu selalu mengatakan “iya”
pada setiap apa yang Tiara inginkan, yang selalu mengingatkan waktu sholat,
yang selalu menanyakan kabar Tiara, yang selalu tersenyum setiap menghadapi
cobaan, dan kadang membuat Tiara menangis dalam pelukannya karena mendengar
kisah perjalanan hidupnya. Lelaki yang begitu tegar, tulus, polos dan lugu kini
telah menghilang entah kemana rimbanya.
“Ya Allaaaaah.. aku telah
menyia-nyiakan orang yang tulus mencintaiku, aku terlalu egois, aku terlalu
mendengar kata teman-temanku. Aku melupakan orang yang tulus mencintaiku demi orang
yang memberiku cinta sesaat. Kembalikan dia yang mencintaiku Ya Allah. Beri aku
kesempatan untuk memelukanya sekali saja, aku terlalu egois pada lelaki pejuang
hidup itu.....!” Tiara menangis sejadi-jadinya.
Perut Tiara kini mulai tampak
membesar, namun belum ada kepastian dari Denny. Denny menghilang, ternyata Denny
sudah mendekam di penjara karena kasus narkoba. Tiara masih mempedulikan Denny,
Tiara berharap Denny ingin mempertangungjawabkan perbuatannya. Tiara datang di
hari persidangan Denny, dia duduk di bangku belakang. Saat sidang akan segera
di mulai seorang hakim muda keluar dari bilik ruang sidang itu, Tiara merasa
wajah itu tidak asing lagi. Iya.. itu Rian yang menghilang sejak beberapa tahun
lalu. Tiara kagum sekali, air mata Tiara tidak mampu dia tahan untuk keluar.
“Ya Allah... pahlawan itu muncul
lagi... SubhanAllah... Rian..”
Tanpa sadar hanya Tiara sendiri
audience yang berdiri sehingga tampak jelas Rian melihat wajanya.. wajah yang
tidak sebening dulu lagi.
Sidang berlangsung dengan lancar.
Denny dihukum 7 tahun penjara. Akhirnya Denny meminta maaf kepada Rian,
begitupun Tiara. Atas nasehat Rian kini Tiara dan Denny akhirnya menikah
mesikpun setelah menikah mereka berpisah karena Denny harus mendekam di
penjara. Rian, sosok yang tegar itu harus merelakan pujaan hatinya bersama
orang lain. Rian berharap dia bisa menemukan wanita yang jauh lebih baik dari
Tiara.
Kisah cinta yang memilukan hati
ini semoga bisa menginspirasi, memberi nasehat, dan bisa menghibur para pembaca
blog www.yasirnoman.blogspot.com
atau catatan facebook Rahman Yasir dan juga Halaman Mengejar Mimpi di
facebook. Ide cerita ini muncul karena profesi badut yang pernah penulis geluti
merupakan profesi yang dipandang sebelah mata oleh banyak orang, padahal itu
pekerjaan yang 100% halal tanpa ada
unsur merampas apalagi korupsi. Semoga anda terhibur..
Salam
Penulis
Rahman yasir
2 komentar:
kisahnya keren..dan menarik ^_^
Thank's ya.. :)
Posting Komentar